Berputar.id Kapolda Banten Irjen Suyudi Aryo Seto mengonfirmasi bahwa sebelum penembakan di Rest Area Km 45 Tol Merak-Tangerang, pihak rental mobil sempat meminta pendampingan ke Polsek Cinangka. Dalam konferensi pers pada 6 Januari 2025, Irjen Suyudi menjelaskan bahwa pihak rental mobil yang diwakili oleh Agam melaporkan dugaan penggelapan mobil yang disewa, namun laporan tersebut tidak ditangani dengan tepat oleh anggota Polsek Cinangka.
Baca Juga : Program Makan Bergizi Gratis 18 Ribu Seporsi Mulai di Depok Hari Ini
Kronologi Kejadian
- Tanggal dan Waktu: Pihak rental mobil datang ke Polsek Cinangka pada 31 Desember 2024, sekitar pukul 02.30 WIB.
- Laporan yang Diberikan: Agam melaporkan bahwa dua alat GPS telah dilepas dari mobil yang disewa, dan hanya satu yang aktif, menandakan adanya dugaan penggelapan. Namun, laporan yang diterima oleh Brigadir Deri Andriyani tidak mencerminkan masalah penggelapan, melainkan beralih ke isu leasing mobil.
- Tindakan Polsek: Kapolsek meminta dokumen dari leasing, meskipun pihak rental sudah menunjukkan bukti kepemilikan kendaraan. Akibatnya, permohonan pendampingan tidak dipenuhi karena anggota merasa kekuatan mereka tidak seimbang.
Sanksi untuk Anggota Polsek
Irjen Suyudi menyatakan bahwa Brigadir Deri akan menghadapi sanksi etik karena ketidakprofesionalannya dalam menangani laporan tersebut. Sanksi yang mungkin dijatuhkan berkisar dari demosi jabatan hingga pemberhentian dengan tidak hormat (PDTH). Kapolsek Cinangka dan anggota piket lainnya juga akan dikenakan sanksi administrasi atas kelalaian mereka.
Latar Belakang Penembakan
Penembakan terjadi pada 2 Januari 2025 di mana satu orang tewas dan satu lainnya terluka. Korban tewas adalah IAR (48), seorang bos rental mobil, yang diduga menjadi sasaran penembakan terkait dengan kasus penggelapan mobil rental. Penembakan berlangsung saat korban mencoba untuk melacak mobilnya yang diduga telah digelapkan.Polisi telah menangkap empat pelaku terkait penembakan ini, termasuk dugaan keterlibatan anggota TNI