Berputar.id – Bangladesh mengatakan tidak akan mengizinkan lebih banyak anggota komunitas Rohingya memasuki wilayahnya, serta mengklarifikasi bahwa sekitar 60 ribu pengungsi telah memasuki negara Asia Selatan itu dalam dua tahun terakhir.
“Kami tidak akan mengizinkan lebih banyak Rohingya untuk masuk dalam keadaan apa pun,” kata Penasihat Urusan Dalam Negeri Letnan Jenderal (purnawirawan) Jahangir Alam Chowdhury kepada wartawan di Dhaka.
Chowdhury juga mengklarifikasi pernyataan yang dibuat oleh Penasihat Urusan Luar Negeri Md. Touhid Hossain mengenai masuknya Rohingya baru-baru ini ke Bangladesh.
“Selama satu setengah hingga dua tahun terakhir, 60 ribu Rohingya telah memasuki negara ini,” katanya, ssmbari mengoreksi pernyataan Hossain sebelumnya.
Hossain sebelumnya mengatakan bahwa 60 ribu Rohingya telah memasuki Bangladesh hanya dalam dua bulan terakhir.
Hossain memberikan pengarahan kepada wartawan pada Minggu (22/12) di Dhaka setelah kunjungannya ke Thailand, di mana dia menghadiri pertemuan konsultasi informal dengan perwakilan dari Laos, Thailand, India, China dan Myanmar.
“Perbatasan Myanmar sekarang sepenuhnya berada di bawah kendali Tentara Arakan. Meskipun komunikasi informal dengan mereka memungkinkan, tidak ada ruang untuk diskusi resmi. Kami berupaya menyelesaikan masalah ini (krisis Rohingya) sesegera mungkin,” papar Chowdhury.
Bangladesh menampung lebih dari 1,2 juta warga Rohingya di distrik Cox’s Bazar di tenggara negara itu. Sebagian besar Muslim Rohingya melarikan diri dari Myanmar pada Agustus 2017 karena tindakan keras militer.
Secara terpisah, puluhan organisasi Rohingya pada Senin (23/12) menyerukan “keadilan, kesetaraan, hidup berdampingan secara damai, dan pemerintahan yang inklusif” di negara bagian Rakhine di pantai barat dari Myanmar saat konflik antara pasukan junta militer dan pemberontak Tentara Arakan meningkat.
Baca juga : Mengenal Soto Medan, Hidangan Gurih yang Menggugah Selera
Sekitar 28 organisasi Rohingya mengeluarkan pernyataan bersama pada Senin yang menyerukan pemberontak Tentara Arakan, yang telah menguasai kota Maungdaw dan Buthidaung di Rakhine utara, untuk menegakkan dan menghormati hak-hak Rohingya dan semua minoritas etnis dan agama” di negara bagian bermasalah yang berbatasan dengan Bangladesh.
Mutiara99
Berputar.id Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jakarta Utara pada Minggu, 19 Januari 2025, ketika sebuah…
Berputar.idPemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun dua flyover dengan total anggaran mencapai Rp 494,46 miliar.…
Berputar.id Koalisi Pejalan Kaki (Kopeka) mengeluhkan parkir liar di trotoar depan RM Sinar Mandala dan…
Berputar.idMenteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengumumkan bahwa surat edaran (SE) mengenai…
Berputar.id Berikut adalah tujuh cara untuk memulihkan kontak WhatsApp yang hilang bagi pengguna Android: Baca…
Berputar.id Kedekatan antara Desy Ratnasari dan Ruben Onsu telah menjadi sorotan publik, terutama setelah mereka…