Berputar.id Telkom Indonesia mengungkapkan bahwa fitur Computer-Based Test (CBT) pada platform pembelajaran online Pijar Sekolah memberikan dampak positif bagi penggunanya, termasuk siswa dan guru di berbagai jenjang pendidikan. Dengan lebih dari 200 sekolah di Jawa Barat yang menggunakan fitur ini dan hampir 100 ribu pengguna aktif, Pijar Sekolah telah berhasil mengubah cara penyelenggaraan ujian dari berbasis kertas menjadi digital.
Dampak Positif Fitur CBT
- Efisiensi Ujian: Fitur CBT memungkinkan ujian dilakukan secara digital, memudahkan guru dalam membuat soal dan mengawasi ujian. Hasil ujian dapat langsung dilihat di aplikasi, mempercepat proses penilaian.
- Keamanan Ujian: Dengan teknologi remote block, potensi kecurangan saat ujian dapat diminimalisir. Jika siswa membuka tab lain, sistem akan otomatis memblokir akses tersebut.
- Analisis Data: Fitur ini menyediakan analisis butir soal yang membantu guru dalam memonitor dan mengevaluasi hasil ujian, sehingga meningkatkan kualitas pendidikan.
Respon dari Praktisi Pendidikan
Agus Nggermanto, seorang praktisi pendidikan, menyatakan bahwa teknologi digital dalam pembelajaran memberikan lebih banyak manfaat dibandingkan kerugian. Ia menekankan pentingnya familiarisasi siswa dengan Learning Management System (LMS) sebelum ujian untuk menghindari kebingungan saat pelaksanaan.Budi Sulistyo dari Lembaga Riset Telematika menambahkan bahwa aplikasi pendidikan seperti Pijar Sekolah umumnya aman dari segi keamanan siber, karena tidak ada transaksi keuangan yang terlibat.
Komitmen Telkom
Komang Budi Aryasa, EVP Digital Business and Technology Telkom, menegaskan komitmen perusahaan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa melalui Pijar Sekolah. Platform ini juga membantu sekolah dalam pengelolaan proses belajar-mengajar secara efisien.Dengan demikian, kehadiran fitur CBT dalam Pijar Sekolah tidak hanya mempermudah proses ujian tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang sebelumnya mengalami keterbatasan akses teknologi