Categories: Berita Luar Negri

Amerika Serikat Waspadai Ancaman Spionase Siber Terbesar

Spread the love

Berputar.id – Para eksekutif telekomunikasi AS bertemu dengan pejabat keamanan nasional di Gedung Putih pada Jumat (22/11/2024). Pertemuan tersebut membahas ancaman serius yang ditimbulkan oleh kampanye spionase dunia maya Tiongkok yang menargetkan pejabat senior AS, CNN melaporkan.

Peretas telah berhasil menembus penyedia telekomunikasi besar seperti AT&T, Verizon dan Lumen untuk mencegat panggilan telepon dan pesan teks. Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak berbagi informasi dan membahas langkah-langkah perbaikan pertahanan dunia maya.

Peretas ini dianggap sebagai salah satu ancaman terbesar terhadap keamanan nasional di Amerika Serikat. Panggilan konferensi rahasia untuk para senator dijadwalkan pada tanggal 4 Desember untuk membahas ruang lingkup dan dampaknya.

Senator Mark Warner menyebut serangan itu “yang terburuk dalam sejarah peretasan telekomunikasi di Amerika Serikat.” Meskipun FBI melaporkan sekitar 150 korban, sebagian besar di Washington, DC, jumlah data yang diakses oleh peretas diyakini jauh lebih tinggi.

Hal ini karena para korban ini mempunyai banyak kontak dengan banyak pihak penting. Peretas dapat memantau komunikasi target tertentu.

Mereka memantau politisi senior partai Republik dan Demokrat seperti Donald Trump, JD Vance, Jared Kushner dan Eric Trump. Tiongkok sendiri membantah terlibat dalam serangan tersebut, namun Amerika Serikat telah lama memperingatkan mengenai skala program siber Tiongkok.

FBI menyebutnya lebih besar dari gabungan semua negara lain. kekhawatiran tumbuh di tengah ancaman invasi Tiongkok ke Taiwan.

Pejabat keamanan siber AS memandang dunia maya sebagai salah satu alat utama kekuatan nasional Tiongkok. Komando Siber Amerika Serikat melakukan operasi ofensif dan defensif untuk melemahkan dan mengganggu aktivitas peretasan ini.

Ancaman ini juga menyoroti perlunya koordinasi yang lebih baik antara pemerintah dan sektor swasta untuk mengatasi tantangan serupa di masa depan. Konferensi CYBERWARCON juga membahas pentingnya kerja sama global untuk mengatasi serangan siber ini.

Baca juga :Panduan Agar Kulit Risol Tidak Mudah Sobek

Peretasan ini tidak hanya mengancam komunikasi politik AS, tetapi juga menunjukkan agresivitas Tiongkok di dunia maya. Amerika Serikat terus melacak jumlah perusahaan yang disusupi dan memperkuat kerja sama internasional untuk mengatasi ancaman dunia maya.

Cinta55

Para eksekutif telekomunikasi AS bertemu dengan pejabat keamanan nasional di Gedung Putih pada Jumat (22/11/2024). Pertemuan tersebut membahas ancaman serius yang ditimbulkan oleh kampanye spionase dunia maya Tiongkok yang menargetkan pejabat senior AS, CNN melaporkan.

Peretas telah berhasil menembus penyedia telekomunikasi besar seperti AT&T, Verizon dan Lumen untuk mencegat panggilan telepon dan pesan teks. Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak berbagi informasi dan membahas langkah-langkah perbaikan pertahanan dunia maya.

Peretas ini dianggap sebagai salah satu ancaman terbesar terhadap keamanan nasional di Amerika Serikat. Panggilan konferensi rahasia untuk para senator dijadwalkan pada tanggal 4 Desember untuk membahas ruang lingkup dan dampaknya.

Senator Mark Warner menyebut serangan itu “yang terburuk dalam sejarah peretasan telekomunikasi di Amerika Serikat.” Meskipun FBI melaporkan sekitar 150 korban, sebagian besar di Washington, DC, jumlah data yang diakses oleh peretas diyakini jauh lebih tinggi.

Hal ini karena para korban ini mempunyai banyak kontak dengan banyak pihak penting. Peretas dapat memantau komunikasi target tertentu.

Mereka memantau politisi senior partai Republik dan Demokrat seperti Donald Trump, JD Vance, Jared Kushner dan Eric Trump. Tiongkok sendiri membantah terlibat dalam serangan tersebut, namun Amerika Serikat telah lama memperingatkan mengenai skala program siber Tiongkok.

FBI menyebutnya lebih besar dari gabungan semua negara lain. kekhawatiran tumbuh di tengah ancaman invasi Tiongkok ke Taiwan.

Pejabat keamanan siber AS memandang dunia maya sebagai salah satu alat utama kekuatan nasional Tiongkok. Komando Siber Amerika Serikat melakukan operasi ofensif dan defensif untuk melemahkan dan mengganggu aktivitas peretasan ini.

Ancaman ini juga menyoroti perlunya koordinasi yang lebih baik antara pemerintah dan sektor swasta untuk mengatasi tantangan serupa di masa depan. Konferensi CYBERWARCON juga membahas pentingnya kerja sama global untuk mengatasi serangan siber ini.

Peretasan ini tidak hanya mengancam komunikasi politik AS, tetapi juga menunjukkan agresivitas Tiongkok di dunia maya. Amerika Serikat terus melacak jumlah perusahaan yang disusupi dan memperkuat kerja sama internasional untuk mengatasi ancaman dunia maya.

??Para eksekutif telekomunikasi AS bertemu dengan pejabat keamanan nasional di Gedung Putih pada Jumat (22/11/2024). Pertemuan tersebut membahas ancaman serius yang ditimbulkan oleh kampanye spionase dunia maya Tiongkok yang menargetkan pejabat senior AS, CNN melaporkan.

Peretas telah berhasil menembus penyedia telekomunikasi besar seperti AT&T, Verizon dan Lumen untuk mencegat panggilan telepon dan pesan teks. Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak berbagi informasi dan membahas langkah-langkah perbaikan pertahanan dunia maya.

Peretas ini dianggap sebagai salah satu ancaman terbesar terhadap keamanan nasional di Amerika Serikat. Panggilan konferensi rahasia untuk para senator dijadwalkan pada tanggal 4 Desember untuk membahas ruang lingkup dan dampaknya.

Senator Mark Warner menyebut serangan itu “yang terburuk dalam sejarah peretasan telekomunikasi di Amerika Serikat.” Meskipun FBI melaporkan sekitar 150 korban, sebagian besar di Washington, DC, jumlah data yang diakses oleh peretas diyakini jauh lebih tinggi.

Hal ini karena para korban ini mempunyai banyak kontak dengan banyak pihak penting. Peretas dapat memantau komunikasi target tertentu.

Mereka memantau politisi senior partai Republik dan Demokrat seperti Donald Trump, JD Vance, Jared Kushner dan Eric Trump. Tiongkok sendiri membantah terlibat dalam serangan tersebut, namun Amerika Serikat telah lama memperingatkan mengenai skala program siber Tiongkok.

FBI menyebutnya lebih besar dari gabungan semua negara lain. kekhawatiran tumbuh di tengah ancaman invasi Tiongkok ke Taiwan.

Pejabat keamanan siber AS memandang dunia maya sebagai salah satu alat utama kekuatan nasional Tiongkok. Komando Siber Amerika Serikat melakukan operasi ofensif dan defensif untuk melemahkan dan mengganggu aktivitas peretasan ini.

Ancaman ini juga menyoroti perlunya koordinasi yang lebih baik antara pemerintah dan sektor swasta untuk mengatasi tantangan serupa di masa depan. Konferensi CYBERWARCON juga membahas pentingnya kerja sama global untuk mengatasi serangan siber ini.

Peretasan ini tidak hanya mengancam komunikasi politik AS, tetapi juga menunjukkan agresivitas Tiongkok di dunia maya. Amerika Serikat terus melacak jumlah perusahaan yang disusupi dan memperkuat kerja sama internasional untuk mengatasi ancaman dunia maya.

Admin

Recent Posts

Ridwan Kamil Resmi Laporkan Lisa Mariana ke Bareskrim Polri Terkait Dugaan Pencemaran Nama Baik dan Isu Perselingkuhan

Berputar.id Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK), telah resmi melaporkan Lisa Mariana ke Bareskrim…

5 jam ago

Jokowi Tegas Bantah Tuduhan Ijazah Palsu dan Pertimbangkan Langkah Hukum

Berputar.id Isu terkait keaslian ijazah Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), kembali menjadi perdebatan…

5 jam ago

Dua Pelaku Warga Sipil dan Dua Anggota TNI Ditangkap atas Kasus Pengeroyokan hingga Tewas di Serang

Berputar.id Polresta Serang Kota berhasil menangkap dua warga sipil berinisial MS (24) dan JH (24)…

5 jam ago

Viral di Media Sosial: Proyek Pemagaran SD di Kecamatan Cabangbungin, Bekasi, Disoal oleh “Putra Wilayah”, Polisi Klarifikasi Fakta

Berputar.id Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria yang mengaku sebagai "putra wilayah" marah-marah dan memaksa…

5 jam ago

Zuckerberg Akui TikTok Jadi Ancaman Utama bagi Meta dalam Sidang Antimonopoli FTC

Berputar.id CEO Meta, Mark Zuckerberg, tampil sebagai saksi utama dalam persidangan antimonopoli antara Komisi Perdagangan…

5 jam ago

Gitaris Seringai dan Manajer Iko Uwais, Ricky Siahaan Meninggal Dunia Saat Tur di Jepang

Berputar.id Dunia musik Tanah Air kembali berduka atas meninggalnya Ricky Siahaan, gitaris band metal Seringai…

6 jam ago