Categories: Teckhnologi

Hacker Rusia Jebol Jaringan Dengan WiFi Tetangga

Spread the love

Berputar.id Serangan siber yang dilakukan oleh kelompok hacker Rusia, APT28, menunjukkan taktik canggih dalam menjebol jaringan dengan memanfaatkan Wi-Fi dari gedung tetangga. Insiden ini terungkap oleh Steven Adair, seorang peneliti keamanan siber dari Volexity, pada konferensi Cyberwarcon yang berlangsung di Arlington, Virginia.

Baca Juga : Oppo Find X8 Series Fitur Touch to Share Untuk Memudahkan Kirim Foto ke iPhone

Latar Belakang Serangan

Pada tahun 2022, APT28, yang juga dikenal sebagai Fancy Bear dan merupakan bagian dari GRU (badan intelijen militer Rusia), melakukan serangan terhadap jaringan Wi-Fi Organization for the Prohibition of Chemical Weapons. Mereka menggunakan mobil yang dilengkapi antena khusus untuk mengakses jaringan tersebut secara fisik. Namun, setelah beberapa anggota mereka ditangkap, mereka beralih ke metode yang lebih canggih.

Metode Serangan

Adair menjelaskan bahwa dalam serangan terbaru ini, APT28 memanfaatkan jaringan Wi-Fi di gedung tetangga targetnya. Penyerang awalnya mencoba untuk menyusup ke jaringan melalui titik akses Wi-Fi yang terletak di ujung bangunan. Upaya penyelidikan Adair di lokasi tidak membuahkan hasil hingga akhirnya terungkap bahwa penyerang menggunakan laptop yang terhubung ke jaringan lokal melalui Ethernet dan mengaktifkan Wi-Fi sebagai relay untuk menjebol jaringan target.

Temuan Penting

  • Jarak Fisik: Ini adalah kasus pertama di mana penyerang berhasil melakukan serangan dari jarak yang cukup jauh dengan memanfaatkan jaringan tetangga.
  • Keamanan Wi-Fi: Penyerang berhasil mengakses jaringan target karena kelemahan dalam pengamanan Wi-Fi, yaitu tidak adanya perlindungan dua faktor (2FA) pada jaringan tersebut.
  • Tujuan Intelijen: Informasi yang dicari oleh APT28 terkait dengan intelijen mengenai Ukraina, yang menunjukkan relevansi serangan ini dalam konteks geopolitik saat itu.

Kesimpulan

Serangan ini menyoroti pentingnya keamanan jaringan internal dan perlunya organisasi untuk menerapkan langkah-langkah keamanan yang lebih ketat, termasuk penggunaan 2FA pada semua jaringan internal dan pemantauan kerentanan perangkat secara berkala. Taktik baru ini menunjukkan bahwa penyerang dapat beroperasi dengan efektif meskipun tidak berada di lokasi langsung target mereka, menandakan evolusi dalam metode serangan siber yang harus diwaspadai oleh semua organisasi.

CINTA55

Admin

Recent Posts

Ridwan Kamil Resmi Laporkan Lisa Mariana ke Bareskrim Polri Terkait Dugaan Pencemaran Nama Baik dan Isu Perselingkuhan

Berputar.id Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK), telah resmi melaporkan Lisa Mariana ke Bareskrim…

10 jam ago

Jokowi Tegas Bantah Tuduhan Ijazah Palsu dan Pertimbangkan Langkah Hukum

Berputar.id Isu terkait keaslian ijazah Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), kembali menjadi perdebatan…

11 jam ago

Dua Pelaku Warga Sipil dan Dua Anggota TNI Ditangkap atas Kasus Pengeroyokan hingga Tewas di Serang

Berputar.id Polresta Serang Kota berhasil menangkap dua warga sipil berinisial MS (24) dan JH (24)…

11 jam ago

Viral di Media Sosial: Proyek Pemagaran SD di Kecamatan Cabangbungin, Bekasi, Disoal oleh “Putra Wilayah”, Polisi Klarifikasi Fakta

Berputar.id Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria yang mengaku sebagai "putra wilayah" marah-marah dan memaksa…

11 jam ago

Zuckerberg Akui TikTok Jadi Ancaman Utama bagi Meta dalam Sidang Antimonopoli FTC

Berputar.id CEO Meta, Mark Zuckerberg, tampil sebagai saksi utama dalam persidangan antimonopoli antara Komisi Perdagangan…

11 jam ago

Gitaris Seringai dan Manajer Iko Uwais, Ricky Siahaan Meninggal Dunia Saat Tur di Jepang

Berputar.id Dunia musik Tanah Air kembali berduka atas meninggalnya Ricky Siahaan, gitaris band metal Seringai…

11 jam ago