Berputar.id Anggota Komisi I DPR RI, Junico Siahaan, menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam upaya memblokir situs judi online, terutama mengingat meningkatnya kasus judi online yang menyasar anak-anak. Dalam pernyataannya pada 15 November 2024, Siahaan menyebutkan bahwa masalah judi online kini semakin mengkhawatirkan, tidak hanya karena besarnya perputaran uang ilegal tetapi juga dampaknya terhadap generasi muda.
Baca Juga : Penghasilan Komisi HE Rp 4 Juta/Bulan Jadi Makelar Mafia Akses Judol
Penggunaan AI dalam Pemblokiran Judi Online
Siahaan mengungkapkan bahwa Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah menerapkan sistem pengawasan dan pemblokiran konten negatif, termasuk situs judi online, dengan teknologi machine learning dan AI. Ia mendorong agar penggunaan teknologi ini dimaksimalkan untuk mencegah celah dalam pemblokiran yang masih mengandalkan metode manual.Politisi dari PDIP ini mencatat bahwa pemblokiran situs judi online saat ini masih dilakukan oleh manusia, yang terbukti kurang efektif. Penangkapan pegawai Komdigi yang terlibat dalam praktik ilegal menunjukkan adanya celah dalam metode tersebut. “Kita sudah lihat kalau penanganan terhadap pornografi itu sudah pakai sistem AI… Kenapa AI tidak dimaksimalkan untuk mengawasi judi online?” tanyanya.
Tantangan dan Harapan
Siahaan menegaskan bahwa penggunaan AI di luar negeri telah terbukti efektif dalam memblokir situs judi online dan berharap Indonesia dapat mengikuti jejak tersebut jika ada kemauan dari pihak yang bertanggung jawab. Ia juga menyoroti bahwa algoritma machine learning dapat meningkatkan akurasi pemblokiran dengan belajar dari data yang ada.Lebih lanjut, Siahaan meminta pemerintah dan penegak hukum untuk mengambil langkah tegas terhadap bandar judi dan pengendali utama. Ia menekankan pentingnya menyelamatkan masyarakat dari kerugian akibat judi online, baik secara materiil maupun moril.
Kesimpulan
Junico Siahaan menyerukan peningkatan penggunaan teknologi AI oleh Komdigi untuk memberantas judi online yang semakin meresahkan, terutama yang menyasar anak-anak. Dengan dukungan teknologi canggih dan komitmen pemerintah, diharapkan tindakan pencegahan dapat lebih efektif dan menyeluruh.