Berputar.id – Pemerintah Tiongkok telah menekankan dukungannya kepada Pakistan dalam pemberantasan terorisme.
“China akan terus mendukung Pakistan dalam perjuangannya melawan terorisme,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, Senin (11/11).
Pertama, pada 6 Oktober 2024, terjadi serangan bunuh diri di dekat Bandara Internasional Jinnah di Karachi, Pakistan yang mengakibatkan dua warga negara Tiongkok meninggal dunia.
Tentara Pembebasan Balochistan (BLA), sebuah kelompok terlarang yang sebelumnya menargetkan warga negara Tiongkok di Pakistan, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
“Kami teguh dalam komitmen kami untuk melindungi keselamatan dan keamanan warga negara, proyek, dan institusi Tiongkok di luar negeri,” tambah Lin Jian. Tiongkok dan Pakistan, kata Lin Jian, memiliki tekad dan kemampuan untuk menggagalkan segala upaya yang merusak hubungan Tiongkok-Pakistan dan memastikan bahwa teroris menanggung akibatnya.
“Terorisme adalah musuh bersama umat manusia, merupakan tanggung jawab bersama komunitas internasional untuk memerangi terorisme dan mencegah terulangnya tragedi,” kata Lin Jian.
Lin Jian juga mengatakan bahwa Tiongkok dan Pakistan merupakan mitra kerja sama strategis yang kuat.
“Persahabatan kami yang kuat mengakar kuat di antara rakyat kami. Upaya untuk melemahkan rasa saling percaya dan kerja sama antara kedua negara tidak akan berhasil,” kata Lin Jian. Tiongkok, kata Lin Jian, akan terus mendukung Pakistan dalam pembangunan ekonomi dan masyarakatnya serta meningkatkan taraf hidup rakyatnya.
“Kami dengan tegas akan melaksanakan kerja sama dengan Pakistan di berbagai bidang demi kepentingan kedua bangsa,” kata Lin Jian.
Sebelumnya, pada 9 November 2024, sedikitnya 26 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan bom di stasiun kereta api di ibu kota provinsi Baluchistan, Quetta.
Pakistan dilanda 785 serangan teroris dalam 10 bulan pertama tahun 2024, menyebabkan 951 orang tewas dan 966 luka-luka. Oktober 2024 menjadi bulan paling mematikan kedua di tahun 2024, dengan jumlah korban meninggal mencapai 198 orang. Korban tewas termasuk 98 teroris, 62 personel keamanan dan 38 warga sipil.
Serangan-serangan tersebut mencerminkan tingkat kekerasan yang terus-menerus terjadi di seluruh negeri, menurut sebuah laporan oleh Institut Studi Konflik dan Keamanan Pakistan, sebuah badan kebijakan yang berbasis di Islamabad.
BLA sendiri menuduh Tiongkok mengeksploitasi kekayaan sumber daya mineral di provinsi Balochistan di barat daya negara itu.
Provinsi Baluchistan adalah provinsi terbesar di Pakistan dan berbatasan dengan Iran dan Afghanistan. Wilayah ini menempati posisi strategis karena kaya akan cadangan tembaga, seng, dan gas alam. Provinsi ini juga merupakan jalur penting dalam megaproyek senilai 64 miliar dolar (sekitar Rp 1 kuadriliun), yaitu Koridor Ekonomi Pakistan-China (PCEC).
Baca juga : Thom Haye Targetkan Satu Kemenangan Dari Dua Laga Di Kandang
Koridor tersebut bertujuan untuk menghubungkan provinsi strategis Xinjiang di barat laut Tiongkok dengan pelabuhan Gwadar di Baluchistan melalui jaringan jalan raya, kereta api, dan jaringan pipa untuk pengangkutan barang, minyak, dan gas.
Separatis Balochistan, khususnya BLA, yang dicurigai terlibat dalam penculikan dan pembunuhan pekerja Tiongkok baru-baru ini, menentang proyek tersebut.
Berputar.id Seorang wanita berinisial RS (36) mengalami insiden tragis ketika tercebur ke dalam sumur di…
Berputar.id Dua aplikasi milik ByteDance, yaitu CapCut dan Mobile Legends, kini telah resmi dapat diakses oleh pengguna di…
Berputar.id Uya Kuya, seorang presenter dan anggota DPR RI, menjadi sorotan publik setelah videonya yang…
Berputar.id Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jakarta Utara pada Minggu, 19 Januari 2025, ketika sebuah…
Berputar.idPemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun dua flyover dengan total anggaran mencapai Rp 494,46 miliar.…
Berputar.id Koalisi Pejalan Kaki (Kopeka) mengeluhkan parkir liar di trotoar depan RM Sinar Mandala dan…