Trump Vs Harris, Nasib AS Akan Ditentukan Hari ini

Berputar.id – Dalam sejarah Amerika Serikat, lima presiden telah memenangkan kursi kepresidenan tanpa memenangkan suara terbanyak, yang terbaru adalah Donald Trump pada tahun 2016.

Lawannya pada tahun itu, Hillary Clinton, memperoleh 2,8 juta suara lebih banyak dibandingkan Trump secara nasional, namun Clinton kehilangan cukup banyak negara bagian penting untuk dikalahkan di Electoral College, 306 berbanding 232.

Trump kalah dalam perolehan suara terbanyak dan electoral college dari Joe Biden pada tahun 2020 – sekali lagi, perolehan suara elektoral adalah 306 berbanding 232, namun kali ini Partai Demokrat di untungkan.

Trump kembali menjadi calon dari Partai Republik untuk pemilihan presiden tahun 2024 yang tampaknya akan bersaing ketat dengan Wakil Presiden Kamala Harris (calon presiden dari Partai Demokrat).

Electoral college adalah proses di mana orang Amerika memilih presiden dan wakil presiden mereka secara tidak langsung melalui para pemilih di negara bagian mereka. Kandidat harus memenangkan 270 suara elektoral, mayoritas dari 538 suara yang dipertaruhkan, untuk memenangkan Gedung Putih.

Sebelum pemilihan umum, negara bagian memilih daftar pemilih. Setelah para pemilih memberikan suara pada bulan November, kandidat dengan suara terbanyak menentukan daftar pemilih mana – Partai Republik, Demokrat, atau partai ketiga – yang akan memilih presiden di Electoral College.

Baca juga : Ada Hiburan Setiap Akhir Pekan di Sentra Kuliner Desa Margalaksana

Di sebagian besar negara bagian, yang terjadi adalah pemenang mengambil semuanya: siapa pun yang memperoleh suara terbanyak di negara bagian tersebut akan memenangkan seluruh suara elektoralnya.

Di Maine dan Nebraska, peraturannya sedikit berbeda. Mereka mempunyai sistem perwakilan proporsional di mana pemenang setiap distrik kongres menerima satu suara elektoral dan pemenang suara di seluruh negara bagian menerima sisa dua suara elektoral di setiap negara bagian.

Cinta55