Berputar.id Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, baru-baru ini menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) dan Rusia berada di ambang konflik militer langsung. Dalam wawancara dengan media Turki, Lavrov mengungkapkan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden, sentimen anti-Rusia di AS telah mencapai titik kritis, yang meningkatkan risiko terjadinya konflik militer antara kedua negara.
Lavrov menekankan bahwa situasi ini tidak akan terpengaruh oleh hasil pemilihan presiden AS yang akan datang, mengingat kebijakan anti-Rusia yang telah berlangsung selama ini tidak menunjukkan tanda-tanda perubahan. Ia mencatat bahwa pemerintahan Trump pun menerapkan sanksi terhadap Rusia dalam jumlah besar, dan ia skeptis bahwa pemerintahan baru, terlepas dari siapa yang menang, akan mengubah pendekatan tersebut.
Lebih lanjut, Lavrov juga menyoroti pentingnya penyelesaian konflik di Timur Tengah melalui penghentian kekerasan dan pembentukan negara Palestina yang merdeka. Ia memperingatkan bahwa tidak ada pemenang dalam perang yang sedang berlangsung saat ini.
Pernyataan Lavrov mencerminkan ketegangan yang meningkat antara Rusia dan AS, terutama terkait dengan konflik di Ukraina dan dinamika geopolitik di wilayah tersebut.
Berputar.id Gathan Mahardika alias Reza, seorang pria berusia 27 tahun, ditangkap oleh polisi setelah melakukan…
Berputar.id Pemerintah Indonesia telah menyatakan menerima putusan Mahkamah Agung (MA) yang memerintahkan perbaikan aturan terkait…
Berputar.id Kasus pencabulan di Pondok Pesantren Ad-Diniyah, Duren Sawit, Jakarta Timur, melibatkan pemilik berinisial CH…
Berputar.id Seorang wanita berinisial RS (36) mengalami insiden tragis ketika tercebur ke dalam sumur di…
Berputar.id Dua aplikasi milik ByteDance, yaitu CapCut dan Mobile Legends, kini telah resmi dapat diakses oleh pengguna di…
Berputar.id Uya Kuya, seorang presenter dan anggota DPR RI, menjadi sorotan publik setelah videonya yang…