Berputar.id Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, baru-baru ini menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) dan Rusia berada di ambang konflik militer langsung. Dalam wawancara dengan media Turki, Lavrov mengungkapkan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden, sentimen anti-Rusia di AS telah mencapai titik kritis, yang meningkatkan risiko terjadinya konflik militer antara kedua negara.
Lavrov menekankan bahwa situasi ini tidak akan terpengaruh oleh hasil pemilihan presiden AS yang akan datang, mengingat kebijakan anti-Rusia yang telah berlangsung selama ini tidak menunjukkan tanda-tanda perubahan. Ia mencatat bahwa pemerintahan Trump pun menerapkan sanksi terhadap Rusia dalam jumlah besar, dan ia skeptis bahwa pemerintahan baru, terlepas dari siapa yang menang, akan mengubah pendekatan tersebut.
Lebih lanjut, Lavrov juga menyoroti pentingnya penyelesaian konflik di Timur Tengah melalui penghentian kekerasan dan pembentukan negara Palestina yang merdeka. Ia memperingatkan bahwa tidak ada pemenang dalam perang yang sedang berlangsung saat ini.
Pernyataan Lavrov mencerminkan ketegangan yang meningkat antara Rusia dan AS, terutama terkait dengan konflik di Ukraina dan dinamika geopolitik di wilayah tersebut.
Berputar.id Pengadilan Tinggi Jakarta memperberat vonis terhadap mantan Kepala Divisi III PT Waskita Karya, Dono…
Berputar.id Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Jakarta berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba yang dilakukan…
Berputar.id Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) melakukan kunjungan ke indekos diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu)…
Berputar.id Seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Riau saat ini mengalami kebakaran hutan dan lahan…
Berputar.id PowerPoint sudah lama menjadi pilihan utama bagi para pekerja dan mahasiswa untuk membuat presentasi.…
Berputar.id DJ Panda akhirnya angkat bicara terkait rumor dirinya yang menghamili selebritas Erika Carlina. Dalam…