Categories: Berita Luar Negri

Pesawat Bomber AS Membuat Israel Vs Iran Saling Serang Tambah Geger

Spread the love

Berputar.id Amerika Serikat (AS) baru-baru ini mengumumkan pengerahan tambahan aset militer ke Timur Tengah, termasuk kapal perusak pertahanan rudal balistik dan pesawat pengebom B-52. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran, yang saling menyerang dalam beberapa pekan terakhir. Juru bicara Pentagon, Mayor Jenderal Pat Ryder, menyatakan bahwa tindakan ini merupakan peringatan bagi Iran untuk tidak menargetkan personel atau kepentingan AS di kawasan tersebut

Baca Juga : Israel Tengah Kena Serangan Rudal Menyebabkan 19 Orang Terluka

Latar Belakang Ketegangan

  1. Serangan Israel ke Iran: Pada 26 Oktober 2024, Israel melancarkan serangan besar terhadap infrastruktur militer Iran, yang dianggap sebagai balasan atas serangan rudal balistik yang diluncurkan Iran ke Israel pada 1 Oktober 2024. Serangan ini menandai peningkatan signifikan dalam konflik yang telah berlangsung antara kedua negara.
  2. Respons Iran: Iran telah meluncurkan dua serangan besar terhadap Israel pada tahun 2024. Serangan pertama terjadi pada bulan April, dan yang kedua pada bulan Oktober, yang menurut Teheran adalah respons terhadap pembunuhan para pemimpin kelompok Hizbullah dan Hamas.
  3. Peringatan dari AS: AS menekankan bahwa mereka akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi rakyat mereka jika Iran atau proksinya menyerang. Ryder juga mengungkapkan bahwa pasukan tambahan akan mulai tiba dalam beberapa bulan mendatang untuk mendukung Israel dan menjaga stabilitas di kawasan.

Tanggapan Iran

Pejabat tinggi Iran, Mohammad Mohammadi Golpayegani, memperingatkan bahwa negara tersebut akan memberikan respons yang “keras” terhadap serangan Israel. Ia menyebut tindakan Israel sebagai “tindakan putus asa” dan menekankan bahwa Republik Islam Iran tidak akan tinggal diam

Kesimpulan

Ketegangan antara Israel dan Iran terus meningkat dengan potensi eskalasi lebih lanjut. Pengerahan militer AS di Timur Tengah menunjukkan komitmen Washington untuk mendukung sekutunya di tengah ancaman yang terus berkembang dari Iran. Pengamat internasional memperingatkan bahwa situasi ini dapat memicu konflik yang lebih luas di kawasan tersebut jika tidak dikelola dengan hati-hati.

CINTA55

Admin

Recent Posts

Seorang Pria di Bogor Ditangkap Polisi Setelah Melakukan Penipuan Dengan Bawa Kabur HP Wanita Kencannya

Berputar.id Gathan Mahardika alias Reza, seorang pria berusia 27 tahun, ditangkap oleh polisi setelah melakukan…

3 jam ago

Pemerintah Indonesia Menyatakan Menerima Putusan MA Soal Aturan Terkait Pinjol

Berputar.id Pemerintah Indonesia telah menyatakan menerima putusan Mahkamah Agung (MA) yang memerintahkan perbaikan aturan terkait…

3 jam ago

Pemilik Pondok Pesantren di Jakarta Timur Diduga Terlibat Pencabulan Santri

Berputar.id Kasus pencabulan di Pondok Pesantren Ad-Diniyah, Duren Sawit, Jakarta Timur, melibatkan pemilik berinisial CH…

3 jam ago

Wanita di Bogor Mandi dan Tidak Kunjung Keluar Ternyata Tewas Tercebur ke Sumur

Berputar.id Seorang wanita berinisial RS (36) mengalami insiden tragis ketika tercebur ke dalam sumur di…

4 jam ago

Aplikasi Milik ByteDance CapCut dan Mobile Legends Kini Resmi Dapat Akses di AS

Berputar.id Dua aplikasi milik ByteDance, yaitu CapCut dan Mobile Legends, kini telah resmi dapat diakses oleh pengguna di…

4 jam ago

Penjelasan Uya Kuya Yang Dikritik Ngonten Depan Bekas Rumah Kebakaran Oleh Pemilik Rumah di LA

Berputar.id Uya Kuya, seorang presenter dan anggota DPR RI, menjadi sorotan publik setelah videonya yang…

4 jam ago