Berputar.id Serangan militer Israel di Jalur Gaza kembali meningkat, dengan laporan terbaru mencatat sedikitnya 46 orang tewas akibat serangan yang terjadi pada 31 Oktober 2024. Salah satu yang paling parah adalah serangan terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya, yang menghancurkan pasokan medis dan mengganggu operasi rumah sakit tersebut.
Baca Juga : Uji Coba Rudal Balistik Antarbenua Terbaru Korea Utara Berhasil Disempurnakan
Tuduhan dan Penyangkalan
Militer Israel menuduh bahwa Hamas menggunakan rumah sakit tersebut untuk tujuan militer, mengklaim bahwa “puluhan teroris” bersembunyi di sana. Namun, baik pejabat kesehatan setempat maupun Hamas membantah tuduhan ini, menegaskan bahwa rumah sakit seharusnya dilindungi sebagai fasilitas medis. Direktur keperawatan di RS Kamal Adwan, Eid Sabbah, melaporkan bahwa beberapa staf rumah sakit mengalami luka bakar ringan akibat serangan tersebut.
Korban dan Dampak
Selain serangan di rumah sakit, dua serangan udara lainnya di kamp Nuseirat juga menyebabkan kematian setidaknya 16 warga Palestina, termasuk seorang paramedis dan dua jurnalis lokal. Dengan lebih dari 43.000 orang dilaporkan tewas sejak dimulainya konflik ini setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk.
Tindakan Internasional
Kementerian Kesehatan Gaza menyerukan kepada badan internasional untuk melindungi rumah sakit dan staf medis dari kekerasan yang dituduhkan dilakukan oleh Israel. Militer Israel menyatakan bahwa operasi mereka dilakukan berdasarkan intelijen mengenai keberadaan teroris di sekitar rumah sakit.
Konteks Konflik
Perang di Gaza telah berlangsung selama lebih dari satu tahun, dengan Israel terus melancarkan serangan untuk menanggapi apa yang mereka sebut sebagai regrouping militan Hamas. Serangan terbaru ini adalah bagian dari operasi militer yang lebih luas di wilayah utara Gaza, di mana Israel telah mengerahkan tank-tank dan pasukan untuk mengusir militan