Berputar.id Presiden Rusia Vladimir Putin mengawasi latihan nuklir strategis yang berlangsung pada 29 Oktober 2024, di tengah ketegangan yang meningkat akibat perang di Ukraina. Latihan ini berfungsi sebagai simulasi respons terhadap serangan nuklir musuh dan merupakan yang kedua dalam dua minggu terakhir, setelah latihan sebelumnya pada 18 Oktober di Tver, dekat Moskow, yang melibatkan rudal balistik antarbenua Yars.
Latihan ini melibatkan “triad” nuklir Rusia, yang mencakup peluncuran rudal dari darat, laut, dan udara. Dalam simulasi tersebut, Rusia menguji tembakan rudal dalam jarak ribuan kilometer untuk mensimulasikan skenario di mana musuh terlebih dahulu meluncurkan serangan nuklir.
Putin menyatakan bahwa penggunaan senjata nuklir adalah “langkah yang sangat luar biasa” dan menekankan pentingnya kesiapan strategis dalam menghadapi ancaman eksternal
Menteri Pertahanan Rusia, Andrei Belousov, melaporkan kepada Putin bahwa tujuan latihan ini adalah untuk melatih serangan nuklir besar-besaran sebagai respons terhadap serangan musuh. Latihan ini mencakup peluncuran rudal balistik Yars dari kosmodrom Plesetsk dan rudal dari kapal selam serta pesawat pengebom strategis.
Putin menegaskan bahwa meskipun Rusia tidak ingin terlibat dalam perlombaan senjata baru, negara tersebut akan terus memperkuat kekuatan nuklirnya untuk menjaga tingkat kesiapan yang diperlukan