Berputar.id Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel, menuduh Iran sedang berusaha mengembangkan “stok” bom nuklir yang ditujukan untuk menghancurkan Israel. Tuduhan ini muncul dua hari setelah Israel melancarkan serangan udara terhadap target-target militer Iran pada 26 Oktober 2024, sebagai respons terhadap serangan rudal yang diluncurkan Iran ke wilayah Israel pada 1 Oktober yang lalu, yang melibatkan sekitar 200 rudal.
Baca Juga : Suasana Memanas di Sidang Dewan Keamanan PBB Karena Israel-Iran Saling Serang
Dalam pidatonya di hadapan anggota parlemen Israel, Netanyahu menyatakan, “Iran bisa mengancam seluruh dunia kapan saja,” dan menekankan bahwa menghentikan program nuklir Iran adalah prioritas utama bagi Israel. Ia juga mengklaim bahwa Iran sedang mengembangkan rudal jarak jauh dan antarbenua untuk mendukung ambisi nuklirnya.
Sementara itu, pemerintah Iran telah lama membantah tuduhan tersebut, menegaskan bahwa program nuklir mereka bertujuan damai. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah mengurangi kerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan meningkatkan program nuklirnya, termasuk pengayaan uranium.
Kepala IAEA baru-baru ini menyatakan bahwa Iran menunjukkan “keinginan” untuk kembali terlibat dalam negosiasi terkait isu nuklir. Tuduhan Netanyahu juga datang setelah peringatan dari Teheran bahwa mereka akan “merespons dengan tegas dan efektif” terhadap serangan udara Israel. Netanyahu menggambarkan Iran sebagai bagian dari “poros kejahatan fanatik” yang mengancam stabilitas di Timur Tengah dan menyebut Israel sebagai “penghalang nyata” bagi ambisi Iran. Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Iran mengenai tuduhan Netanyahu tersebut.