Berputar.id Pemerintah Israel sedang mematangkan rencana serangan terhadap Iran setelah sebuah drone berhasil menembus sistem pertahanan udara dan meledak di dekat kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Insiden ini terjadi pada Sabtu, 19 Oktober 2024, saat Netanyahu dan istrinya tidak berada di rumah, dan tidak ada korban luka yang dilaporkan
Baca juga : Kementerian Koordinator Era Presiden Prabowo Sekarang
Latar Belakang
Rencana serangan ini telah disusun selama tiga minggu terakhir, dipicu oleh peluncuran sekitar 200 rudal balistik oleh Iran sebagai respons terhadap pembunuhan pemimpin Hamas dan Hizbullah serta operasi militer Israel di Jalur Gaza dan Lebanon
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menyatakan bahwa serangan drone ini melanggar “garis merah” dan bahwa Israel harus mengalahkan kemampuan Iran untuk memberikan ancaman14.
Reaksi Iran
Iran sendiri menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam serangan drone tersebut, menyebutkan bahwa Hizbullah yang bermarkas di Lebanon adalah pihak yang bertanggung jawab
Sementara itu, Iran bersumpah akan membalas dengan lebih keras jika Israel melancarkan serangan balasan.
Tindakan Israel
Netanyahu telah menggelar rapat dengan pejabat tinggi keamanan untuk membahas langkah selanjutnya. Meski ada tekanan dari Amerika Serikat untuk menghindari serangan terhadap instalasi energi atau nuklir Iran, Israel menegaskan akan mengambil keputusan secara independen
Menteri Energi Israel, Eli Cohen, menekankan bahwa tidak ada fasilitas di Iran yang kebal dari serangan Israel.
Situasi Terkini
Dalam beberapa hari terakhir, ketegangan antara Israel dan Hizbullah semakin meningkat, dengan serangan balasan yang terjadi di Lebanon dan Gaza. Israel melancarkan serangan udara ke pusat komando Hizbullah dan pabrik senjata di Beirut, sementara Hizbullah juga meluncurkan proyektil ke wilayah utara Israel
Kondisi ini menunjukkan bahwa situasi di Timur Tengah semakin tegang, dengan potensi eskalasi konflik yang lebih besar antara Israel dan Iran serta sekutunya.