Categories: Berita Luar Negri

Setelah Yahya Sinwar Tewas, Khaled Meshaal akan Diangkat menjadi Pemimpin Hamas yang Baru

Spread the love

Berputar.id Khaled Meshaal, seorang tokoh terkemuka di Hamas dan sebelumnya pemimpin politiknya, dilaporkan telah mengambil peran sebagai Penjabat Pemimpin setelah kematian Yahya Sinwar selama operasi militer Israel pada 16 Oktober 2024. Transisi ini menandai momen penting bagi Hamas karena menavigasi setelah pembunuhan Sinwar, yang telah digambarkan sebagai pukulan besar bagi organisasi tersebut.

Konteks Perubahan Kepemimpinan

Sinwar dibunuh oleh pasukan Israel di Gaza selatan, sebuah peristiwa yang dicirikan oleh para pejabat Israel sebagai keberhasilan besar dalam kampanye militer mereka yang sedang berlangsung melawan Hamas. Dia diidentifikasi sebagai arsitek kunci di balik serangan mematikan 7 Oktober terhadap Israel, yang meningkatkan konflik secara signifikan.

Peran Khaled Meshaal: Sebagai pemimpin sementara yang baru, Meshaal ditugaskan untuk mengawasi negosiasi terkait dengan pembebasan sandera Israel dan terlibat dengan pemangku kepentingan regional yang penting, termasuk Turki, Qatar, dan Mesir. Kepemimpinannya dipandang penting pada saat diskusi tentang pertukaran tahanan dan potensi gencatan senjata menjadi semakin kompleks.

Baca juga : Tanggapan Negara Barat hingga Iran setelah Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tewas

Reaksi dan Implikasi

Sumber-sumber menunjukkan bahwa Hamas telah diam-diam memberi tahu para pejabat dari Turki, Qatar, dan Mesir tentang kematian Sinwar dan menyatakan keprihatinan bahwa ini akan mempersulit negosiasi di masa depan untuk pertukaran perdamaian dan tahanan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut kematian Sinwar sebagai “awal dari akhir” untuk konflik yang sedang berlangsung di Gaza, menyoroti signifikansi strategis dari perubahan kepemimpinan ini dalam Hamas.

Latar Belakang Sejarah di Khaled Meshaal

Khaled Meshaal telah menjadi tokoh sentral di Hamas sejak awal. Dia menjabat sebagai kepala biro politik Hamas dari 1996 hingga 2017 dan telah terlibat dalam berbagai kapasitas sejak saat itu. Pengalamannya termasuk menavigasi hubungan yang kompleks dengan kekuatan regional dan mengelola dinamika internal dalam Hamas.

Setelah masa kepemimpinannya sebelumnya, ia kembali ke peran penting di tengah pergolakan yang signifikan dalam organisasi karena tindakan militer baru-baru ini oleh Israel. Transisi kepemimpinan ini datang pada titik kritis bagi Hamas, karena menghadapi tantangan internal dan tekanan eksternal dalam konflik yang sedang berlangsung dengan Israel.

HARUM168

Admin

Recent Posts

Gudang dan Pabrik Makanan Ringan di Tajurhalang Bogor Terbakar, Kerugian Capai Rp 500 Juta

Berputar.id Sebuah kebakaran hebat telah melanda gudang sekaligus pabrik produksi makanan ringan keripik di Kampung…

9 jam ago

Sebagian Besar Siswa Keracunan Menu Bergizi di Kupang Sudah Sehat, Tinggal 8 Orang Dirawat

Berputar.id Sebagian besar dari 140 siswa yang mengalami keracunan setelah menyantap menu makan bergizi gratis…

9 jam ago

Anggota Komisi IX DPR Nurhadi Desak BPOM Tarik Seluruh Peredaran Suplemen Blackmores Super Magnesium+ Berbahaya di Marketplace

Berputar.id Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menyoroti adanya peredaran produk suplemen Blackmores Super Magnesium+…

9 jam ago

Dana Operasional RT dan RW di DKI Jakarta Naik 25% Mulai Oktober 2025

Berputar.id Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengumumkan kenaikan dana operasional untuk Rukun Tetangga (RT) dan…

9 jam ago

Astronom Ungkap Momen ‘Waktu Nol’ Terbentuknya Planet Berbatu di Sekitar Bintang Muda Mirip Matahari

Berputar.id Tim astronom internasional baru-baru ini berhasil mengamati tahap paling awal pembentukan planet berbatu di…

10 jam ago

Ikke Nurjanah Isyaratkan Akan Duduk Berdampingan dengan Aldi Bragi di Pelaminan Putrinya Akhir Pekan Ini

Berputar.id Penyanyi dangdut senior Ikke Nurjanah bersiap menyambut hari bahagia putrinya, Siti Adira Kinaya, yang…

10 jam ago