Berputar.id – Demonstran di Tel Aviv, Israel, menuntut pemerintah Israel untuk membebaskan sandera yang telah ditemukan tewas di Jalur Gaza. Mereka berdemonstrasi dengan membawa 27 peti mati sebagai simbol jumlah korban yang meninggal.
Enam sandera ditemukan tewas di Jalur Gaza, termasuk tiga yang ditemukan beberapa hari sebelumnya. Kematian ini menimbulkan kemarahan dan kekecewaan di kalangan masyarakat Israel.
Puluhan ribu warga Israel turun ke jalan untuk melakukan protes massal. Mereka menuntut Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk segera mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas untuk membawa pulang tawanan yang tersisa.
Serikat pekerja utama Israel, Histadrut, menyerukan pemogokan umum untuk menekan pemerintah agar menandatangani kesepakatan gencatan senjata. Pemogokan ini akan memengaruhi sektor-sektor utama ekonomi Israel, termasuk perbankan dan perawatan kesehatan.
Layanan kota di pusat ekonomi Israel, Tel Aviv, akan ditutup selama sebagian Senin sebagai bentuk protes. Asosiasi Produsen Israel juga mendukung pemogokan tersebut dan menuduh pemerintah gagal dalam “tugas moral” untuk membawa kembali para tawanan dalam keadaan hidup.
Baca juga : Jokowi Berpamitan ke Warga di Pasar Soponyono
Perdana Menteri Netanyahu sebelumnya telah meminta maaf kepada keluarga Alexander Lobanov karena tidak membawa dia dan lima sandera lainnya kembali hidup-hidup. Ia juga berencana untuk berbicara dengan keluarga sandera lainnya pada Senin.