Paetongtarn Shinawatra Terpilih Menjadi Perdana Menteri Thailand yang Termuda

Spread the love

Bangkok, 16 Agustus 2024 – Paetongtarn Shinawatra, putri dari mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, secara resmi terpilih sebagai Perdana Menteri (PM) baru Thailand setelah meraih dukungan mayoritas dari anggota parlemen pada Jumat pagi. Dengan usia 37 tahun, Paetongtarn mencatatkan namanya dalam sejarah politik Thailand sebagai Perdana Menteri termuda yang pernah ada.

Menurut laporan dari Reuters dan detik.com, Paetongtarn berhasil mengumpulkan 319 suara dukungan dari total 493 anggota parlemen. Hasil ini memberikan dia hampir dua pertiga suara dalam pemungutan suara yang berlangsung pada pagi hari waktu setempat. Meskipun tidak hadir secara langsung di parlemen saat voting berlangsung, Paetongtarn menyaksikan jalannya pemungutan suara dari markas besar Partai Pheu Thai yang menaunginya.

| Baca Juga : Intelijen Israel Yakini Iran Siap Lakukan Serangan Balasan dalam Beberapa Hari

Penunjukan Paetongtarn ini menandai sebuah tonggak penting bagi politik Thailand, mengingat latar belakang keluarganya yang dikenal kuat dalam politik negara tersebut. Thaksin Shinawatra, ayahnya, juga merupakan salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah politik Thailand, dan pernah menjabat sebagai Perdana Menteri sebelum digulingkan pada 2006.

Dalam pidato perdananya setelah hasil pemungutan suara diumumkan, Paetongtarn mengungkapkan komitmennya untuk membawa perubahan positif bagi Thailand. Dia berjanji akan fokus pada reformasi ekonomi dan sosial, serta memperjuangkan kesetaraan dan transparansi dalam pemerintahan. Kemenangan ini juga dianggap sebagai langkah strategis bagi Partai Pheu Thai, yang sebelumnya telah lama mendominasi politik Thailand.

Dengan terpilihnya Paetongtarn Shinawatra, Thailand memasuki babak baru dalam sejarah politiknya. Harapan masyarakat pun kini tertuju pada langkah-langkah yang akan diambil oleh Perdana Menteri termuda ini dalam memimpin negara, terutama di tengah berbagai tantangan yang dihadapi Thailand saat ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *