Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengumumkan pengunduran dirinya dari pencalonan presiden untuk pemilihan 2024, sebuah keputusan yang mengejutkan banyak pihak. Dalam pernyataan yang disampaikan melalui media sosial pada 21 Juli 2024, Biden menyatakan bahwa meskipun ia berniat untuk mencalonkan diri kembali, ia percaya bahwa mundur adalah langkah terbaik demi kepentingan Partai Demokrat dan negara. Keputusan ini muncul di tengah meningkatnya tekanan dari dalam partai untuk menarik diri, terutama setelah penampilan yang kurang memuaskan dalam debat melawan Donald Trump.
Mundurnya Biden berpotensi mengubah dinamika pemilihan presiden yang akan datang, yang dijadwalkan pada 5 November 2024. Dalam pengumumannya, Biden juga menyatakan dukungannya kepada Wakil Presiden Kamala Harris untuk menggantikan posisinya sebagai calon presiden dari Partai Demokrat. Harris, yang telah menyatakan komitmennya untuk maju, diharapkan dapat membawa partai tersebut ke arah yang lebih positif menjelang konvensi partai yang akan datang.
| Baca Juga : Kawasan Menara Eiffel dan Sungai Seine Ditutup Jelang Pembukaan Olimpiade Paris 2024
dikutip dari sumber kami salah satu faktor yang mendorong keputusan ini adalah hasil jajak pendapat yang menunjukkan bahwa Biden tertinggal dari Trump, dengan tingkat dukungan yang semakin menurun. Sebelum pengumuman ini, Biden menghadapi kritik tajam dari anggota Partai Demokrat terkait kemampuannya untuk memimpin, yang semakin diperparah oleh penampilannya yang dianggap kurang meyakinkan dalam debat. Desakan agar Biden mundur semakin menguat setelah insiden penembakan terhadap Trump, yang menambah ketegangan dalam politik AS saat ini.
Keputusan Biden untuk mundur juga menandai momen bersejarah dalam politik AS, menjadikannya presiden pertama dalam lebih dari setengah abad yang membatalkan kampanye pemilihan kembali. Sebelumnya, Presiden Lyndon Johnson juga mengambil langkah serupa pada tahun 1968. Hal ini menunjukkan bahwa Biden, di usia 81 tahun, mungkin merasa bahwa tantangan yang dihadapi dalam pemilihan ini terlalu besar untuk diatasi.
Dengan pengunduran diri ini, Biden berencana untuk fokus pada tugasnya sebagai presiden hingga akhir masa jabatannya. Ia mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pendukungnya dan berkomitmen untuk memastikan bahwa transisi kepemimpinan dalam Partai Demokrat berjalan lancar. Keputusan ini tentunya akan menjadi topik hangat dalam diskusi politik di AS, terutama mengenai masa depan partai dan strategi kampanye yang akan diambil oleh Harris.