Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) mengumumkan keputusan kontroversial terkait Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asy’ari, yang dinyatakan bersalah dalam kasus tindak asusila terhadap seorang anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di wilayah Eropa. Putusan ini mengejutkan publik karena melibatkan seorang pejabat yang seharusnya bertanggung jawab dalam menegakkan etika dan integritas dalam penyelenggaraan pemilu.
Kasus ini berkaitan dengan dugaan pelanggaran terhadap Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP), dengan nomor perkara 90/PKE-DKPP/V/2024. DKPP secara tegas menyatakan bahwa Hasyim Asy’ari terbukti melakukan perbuatan tidak terpuji, yang tidak hanya merusak nama baiknya sendiri tetapi juga mengakibatkan gangguan kesehatan pada korban atau pengadu.
Anggota majelis sidang DKPP yang membacakan putusan tersebut menjelaskan bahwa Hasyim Asy’ari terlibat dalam upaya merayu dan membujuk pengadu untuk melakukan hubungan badan. Meskipun pengadu awalnya menolak, Hasyim tetap memaksa hingga akhirnya perbuatan tidak senonoh tersebut terjadi.
| Baca Juga : Ketua KPU Hasyim Asy’ari Diberhentikan karena Kasus Asusila
Kasus ini telah mencuatkan kekhawatiran serius terkait integritas dan moralitas para penyelenggara pemilu, yang seharusnya menjadi teladan dalam menjaga keteladanan dan profesionalisme. DKPP berkomitmen untuk menegakkan keadilan dan menindak tegas setiap pelanggaran etika yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu, demi menjaga integritas institusi dan kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi di Indonesia.
Reaksi publik terhadap putusan DKPP ini bervariasi, dengan sebagian besar mengutuk perbuatan Hasyim Asy’ari dan mendesak tindakan tegas yang sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. Selain itu, muncul pula panggilan untuk mereformasi prosedur pengawasan dan pengawalan terhadap moralitas serta integritas para pejabat yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilu.
DKPP berharap bahwa penanganan serius terhadap kasus ini akan memberikan pembelajaran bagi semua pihak yang terlibat dalam proses pemilu, bahwa setiap pelanggaran terhadap etika dan moralitas tidak akan dibiarkan dan akan ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku.
Berputar.id Seorang wanita berinisial RS (36) mengalami insiden tragis ketika tercebur ke dalam sumur di…
Berputar.id Dua aplikasi milik ByteDance, yaitu CapCut dan Mobile Legends, kini telah resmi dapat diakses oleh pengguna di…
Berputar.id Uya Kuya, seorang presenter dan anggota DPR RI, menjadi sorotan publik setelah videonya yang…
Berputar.id Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jakarta Utara pada Minggu, 19 Januari 2025, ketika sebuah…
Berputar.idPemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun dua flyover dengan total anggaran mencapai Rp 494,46 miliar.…
Berputar.id Koalisi Pejalan Kaki (Kopeka) mengeluhkan parkir liar di trotoar depan RM Sinar Mandala dan…