dampak tragis dari serangan Israel terhadap kamp pengungsi Nuseirat di Gaza bagian tengah telah meningkat menjadi setidaknya 274 kematian. Serangan mematikan ini merupakan bagian dari operasi penyelamatan sandera Tel Aviv pada Sabtu (8 Juni) waktu setempat. Menurut laporan dari Reuters dan Al Arabiya pada hari Senin (10 Juni 2024), penduduk Palestina masih terguncang oleh jumlah korban tewas, yang menandai serangan paling mematikan dalam periode 24 jam sejak konflik pada bulan Oktober tahun lalu di Jalur Gaza.
Informasi terbaru dari hari Minggu (9 Juni) waktu setempat, yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas, menunjukkan bahwa setidaknya 274 warga Palestina kehilangan nyawa mereka ketika pasukan khusus Israel menyerbu kamp pengungsi al-Nuseirat untuk menyelamatkan empat sandera yang ditahan oleh Hamas. Laporan media pemerintah Gaza menyebutkan bahwa sekitar 64 dari yang meninggal adalah anak-anak, sementara 57 lainnya adalah perempuan. Sekitar 698 lainnya mengalami luka dalam serangan tersebut.
Militer Israel, dalam pernyataannya, mengakui kematian seorang perwira pasukan khusus dalam baku tembak dengan militan yang muncul dari persembunyiannya di area pemukiman sipil. Tel Aviv mengakui bahwa “kurang dari 100” warga Palestina tewas dalam serangan tersebut, namun mereka tidak menyebutkan berapa banyak dari korban tewas yang merupakan militan atau warga sipil.
Pada hari Minggu (9 Juni) waktu setempat, tiga warga Palestina tewas dan beberapa lainnya luka-luka akibat serangan udara Israel yang menghantam sebuah rumah di area al-Bureij di Gaza bagian tengah. Sementara itu, tank-tank militer Israel dilaporkan menembaki beberapa area di sekitar al-Maghazi dan al-Nuseirat, keduanya merupakan kamp pengungsi bersejarah di Jalur Gaza.
sumber : Mutiara99